Politik Indonesia – Ketegangan pasca pilihan kepala daerah di Temanggung, telah mengerahkan 800 polisi dan dari personel TNI juga. Polisi Jawa Tengah telah mengerahkan 600 petugas dan 200 personil dari Militer Indonesia (TNI) pada hari Jumat untuk mengantisipasi mobilisasi masa menyusul hasil pemilihan daerah pada tanggal 27 Juni. Kapolda Jawa Tengah Insp. Jenderal Condro Kirono ditemani oleh komandan Diponegoro Mayor Jenderal Wuryanto, mengatakan mereka telah mencegah rencana untuk memobilisasi keramaian di Temanggung. Dia mengatakan ketegangan juga muncul di Tegal Jawa Tengah, di mana polisi juga mendengar tentang rencana untuk memobilisasi orang- orang yang tidak senang dengan hasil pemilihan kepala daerah supaya turun ke jalan.
Dalam hal pesta demokrasi ini, sudah saatnya masyarakat berfikir dewasa dalam menentukan pilihannya dan tidak tergantung dengan siapa yang memberikan uang yang paling banyak, karena dalam politik bersih seharusnya masyarakat sudah bisa menentukan pilihannya yang pantas untuk menjabat sebagai kepala daerah setempat, perihal mobilisasi massa, seharusnya hal seperti tidak terjadi, karena usia kemerdekaan NKRI ini sudah saatnya masyarakat bersikap dewasa dalam melihat situasi politik akhir- akhir ini, yang dimana dalam pemilihan kepala daerah pastinya ada yang menang dan kalah, seharusnya sudah bisa menerima hasil keputusan dari hasil rekap suara yang di tetapkan Komisi Pemilihan Umum, berita- berita seperti ini bisa anda akses di matamatapolitik.com.
Di Tegal kami menyarankan pasangan kandidat yang tidak senang untuk mengambil jalur hukum di Mahkamah Konstitusi untuk membantah hasil, ucapnnya. Muhammad Al Khadziq dan Heri Ibnu Wibowo, yang didukung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar, memenangkan pemilihan kepala daerah dengan 258.734 suara, atau 54 persen suara. Dia mengalahkan dua pasangan yaitu Bambang Sukarno- Matoha Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI-P dan Partai Kebangkitan Bangsa PKB dan juga pasangan Haryo Dewandono- Irawan Prasetyadi NasDem, Hanura dan Partai Demokrat.
Sedangkan Di Tegal Dedy Yon- Jumadi, yang didukung oleh Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Gerindra dan PPP, memenangkan pemilu dengan 28 persen suara. Mereka menang dengan hanya 271 suara, lebih dari Habib Ali- Tanty Prasetyaningrum yang didukung oleh PKB dan NasDem. Habib dan Tanty mengajukan sengketa hasil pemilihan dengan Mahkamah Konstitusi pada hari Kamis. Semua 35 kabupaten dan kota mengadakan pemilihan daerah tahun ini selesai menghitung surat suara pada hari Jumat, berita terkini terkait Politik Indonesia bisa anda akses di matamatapolitik.com yang menyajikan berita info terkini dalam negeri dan luar negeri yang sudah dikemas dalam Bahasa Indonesia dan mudah dipahami untuk semua kyalayak umum.