Berita Dunia Terkini– Pemerintah Amerika Serikat akan melaksanakan pembentukan satuan tugas yang fungsinya membantu mempersatukan kembali keluarga- keluarga migran yang terpisah- pisah di perbatasan Meksiko akibat peraturan kebijakan imigrasi “akibat dari non Toleransi”. Telas dirilis situs berita Politico, mengutip dari dokumen internal negara yang telah diterimakan Layanan Kemanusiaan dan Menteri Kesehatan Amerika Serikat Alex Azar, pada hari Jumat tanggal 22-6-2018, memerintahkan untuk dibentuknya team tugas reuni keluarga para imigran tersebut. merangkum pernyataan jubir kementerian kesehatan yang namanya Evelyn Stauffer, yaitu Azar telah membawa seluruh SDM yang relevan dari kementeriannya untuk membantu dalam acara reunifikasi ataupun lokasi penempatan orangtua dengan anak-anak migran maupun wali- wali mereka.
Adapun demikian, belum ada pernyataan resmi yang disampaikan dari pihak departemen terkait team satuan kerja tersebut.
Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu tanggal 20-6-2018 telah memberikan perintah penghentian pemisahan keluarga-keluarga migran yang telah memicu kemarahan besar public ini. “Saya sendiri tidak merasa senang dengan kondisi pemandangan seperti itu dan perasaan ketika anggota keluarganya dipisahkan,” ucap Trump ketika itu. Akan tetapi demikian nasib dari lebih 2.300 anak- anak imigran yang menjadi korban pemisahan dari orangtua mereka masing- masing hingga saat ini belum menemukan kejelasan keberadaannya. Adapun info yang terupdate soal dunia politik internasional bisa anda akses di matamatapolitik.com.
Anggota dewan juga terus memberikan protes terhadap peraturan kebijakan imigrasi tersebut dengan mengunjung tempat penahanan anak- anak migran yang telah ditampung. Aksi demontrasi yang masih terlihat langsung di kota Texas California, maupun ditempat- tempat lainnya. Belum bisa dipastikan berapa lama acara reunifikasi dilaksanakan. Pihak pendamping mediasi yang bertugas mempertemukan kembali keluarga imigran yang telah terpisah masih berjuang dengan regulasi hukum yang berliku- liku. Di bawah peraturan kebijakan imigrasi yang non Toleransi, yang telah diberlakukan pada pemerintahan Trump, orang- orang yang telah melintasi perbatasan dengan ilegal akan ditangkap tanpa pengecualian.
Akan tetapi saat orang dewasa dan orangtua dibawa ke tempat penahanan, untuk anak-anak di bawah umur tidak bisa ditahan dibawa ke tempat penampungan yang terpisah dari orangtuanya. Pemisahan keluarga imigran ini juga memicu perdebatan di pertemuan dalam Gedung Putih untuk menentukan masa depan para imigran. Berita Dunia Terkini dari kementerian Pertahanan telah memutuskan membuat planning darurat untuk menampung puluhan ribu imigran di markas militer Amerika Serikat. Sementara itu Presiden Trump masih menyatakan pihak Demokrat telah memperbesar permasalahan demi keuntungan politiknya. Baik berita politik maupun berita – berita bermuatan internasional bisa dapat di akses memalui website matamatapolitik.com. yang menyajikan info terkini dan akurat dalam hal – hal berita yang dari Bahasa luar Indonesia dan sudah diterjemahkan ke Indonesia.